Sunday, February 20, 2011

What doesn't kill you makes you stronger

"What doesn't kill you makes you stronger"
Kira-kira tahun lalu, saat si Bebek mendapatkan "hadiah ulang tahun" paling hebat, salah satu temanku mengatakan kalimat ini saat menghibur. Sekarang saat teringat lagi, yaaa, mungkin memang ada benarnya. Kadang pengalaman pahit yang pertama kali kita dapatkan memang terasa begitu berat. (Mungkin semua yang "pertama" memang akan selalu terasa sulit). Aku ingat saat itu ada hal yang membuatku benar-benar sedih, kecewa, kesal, marah, semuanya bahkan sampai membuatku sulit makan dan tidur. Hahahahaha, kalau diingat sekarang malah terkesan lucu, bagaimana "hal sepele" bisa membuatku begitu kacau. 

Dalam berjalan di kehidupan ini, banyak pengalaman "pahit" justru membuat kita lebih dewasa daripada kehidupan yang nyaman, tenang dan tanpa hambatan. Bukan berarti aku mencari-cari masalah dalam hidup. Hahaha. Bagaimana pun kehidupan yang tenang jauuuuh lebih baik. 

Hanya saja, beberapa pengalaman pahit yang ku alami hampir berturut-turut, membuatku lebih menghargai banyak hal yang sebelumnya sama sekali ku abaikan. Bagaimana ada hal-hal yang kupikir hampir membunuhku (bukan secara fisik), ternyata berhasil membuatku "sedikit" lebih kuat. Bisa dibilang aku adalah orang yang "overprotective" terhadap diri sendiri. Aku secara berlebihan melindungi diriku dari segala sesuatu yang mungkin akan menyakiti perasaan dan hatiku. Dan aku merasa sebagai seorang yang tegar pada saat itu. (Mungkin juga bisa dibilang sombong, karena aku merasa tidak membutuhkan siapapun). Aku merasa bahagia dengan diriku sendiri. Tidak mau terlalu terlibat dengan orang lain, karena mereka hanya akan menyakiti dan menyinggung perasaanku, tidak mau merasa "sayang" atau "sebal", menghindari kata "suka" dan "tidak suka" dengan siapapun. Ok, aku berteman, ada beberapa teman (walau tidak bisa dibilang banyak) yang cukup akrab, tapi selalu menjaga jarak dengan mereka, aku seolah membuat garis yang membatasi mereka agar tidak mencampuri urusanku. 

Jadi begitulah aku di dalam kotak kaca buatanku sendiri, mengira diriku sebagai orang yang tegar dan kuat, ternyata saat benturan-benturan terjadi dalam hidupku, kotak kacanya pecah. Aku mendapati diri sendiri sebagai orang yang sangat-sangat lemah. Semua peristiwa yang pernah ku lihat dan ku dengar dalam kotak kaca, pada saat aku mengalaminya sendiri, ternyata aku tidak bisa mengatasinya sebaik teoriku. Aku nyaris hancur (pemakaian kata yang hiperbol, hehehe...) 

Sekarang di sinilah aku, berusaha belajar "bersosialisasi" dengan lingkungan luar. Berusaha bertemu dengan lebih banyak orang (teman), berusaha tidak menghindari segala sesuatunya.  Berusaha menjadikan semua pengalaman pahit sebagai sesuatu yang membuat ku lebih kuat. Berusaha tidak takut menjalani kehidupan. Belum berhasil tentu saja. Perubahan tidak bisa terjadi dalam 1 bulan atau 1 tahun. Semuanya adalah proses kehidupanku. 

"Pengalaman adalah segalanya"  
(kata-kata Tamaki Suoh, dalam manga Ouran Highschool Host Club)
 

No comments:

Post a Comment