Saturday, March 12, 2011

Petualangan Kecil

Dalam tulisan sebelumnya, Bebek pernah menyebutkan tanggal-bulan-tahun penting dalam perjalanan kehidupan Bebek dan juga sedikit "berjanji" akan menuliskan pengalaman di balik bulan-bulan tersebut. Sesuai janji kecil itu dan juga atas request dari salah satu pembaca blog Anak Bebek's House (kyaaaa.... masih ga percaya ada orang yang mau meluangkan waktu baca blog Bebek... >.< uwaaaa......), ehem, ok, maka Bebek memutuskan untuk menceritakan petualangan kecil di bulan Desember 2010. Bebek memilih menceritakan yang terakhir terlebih dahulu, mungkin karena masih segar dalam ingatan Bebek. Atau karena yang ini memang paling mudah diceritakan. Entahlah...

Bagi sebagian besar orang mungkin ini sama sekali bukan hal yang berkesan. Biasa saja. Bukan hal penting. Bagi Bebek juga sebenarnya bukan peristiwa yang mengubah kehidupan Bebek. Tapi mungkin karena Bebek tidak punya pengalaman lain (atau sudah lupa dengan pengalaman lain, hehehehe...) Iya..iya... sebenarnya waktu Bebek ingat-ingat pengalaman hidup Bebek yang benar-benar berkesan dia cuma mendapatkan 9 saja, tapi karena istilah top nine kurang populer daripada top ten, makanya Bebek memaksakan untuk memasukkan bulan Desember 2010 ke dalam list. (Hihihiii..... *ketawa licik*). Ugh.

Cerita ini bermula dari Si Bebek yang sedang stress berat. Dia jenuh dengan aktivitasnya, merasa bosan dan mencapai tingkat kemalasan level tertinggi dalam sejarah hidupnya. Dan dia resign dari istri tuanya (sebutan Bebek untuk sidejob: istri tua dan istri muda), kemudian ditambah lagi Bebek merasa kehilangan harga diri setelah merasa dikecewakan oleh laki-laki yang Bebek sukai. Bebek perlu liburaaaaan (jeritan hati si Bebek waktu itu). Bebek ingin mencari tempat sepi terpencil, tempat Bebek kecil ini bisa bengong seharian tanpa ada orang lain yang menganggap hal itu aneh. Awalnya Bebek ingin pergi ke Bali, cari-cari tiket promo yang murah, bengong di tepi pantai seharian. Tapi Bebek baru saja resign, lebih baik kalau memilih liburan yang lebih murah. Terpikir juga pergi ke pulau terpencil nun jauh di sana, tempat pertapa suci berada untuk meminta petuah-petuah hidup (halah), tapi tiket pesawatnya juga mahal. Tiba-tiba Bebek mendapat bisikan gaib (hahaha, sebenarnya Bebek lupa kenapa bisa dapat info tentang ini, makanya disebut bisikan gaib saja). Daripada liburan, lebih baik Bebek pergi mengikuti kegiatan meditasi. Yipiiii.... kegiatan bengong yang sempurna. 
"Kegiatan Brahmacari/ni di Vihara Vipassana Graha, Lembang, Bandung, diadakan tanggal 26 Desember 2010 - 2 Januari 2011" 
Vipassana Graha
Perjalanan menuju ke Vipassana Graha merupakan sebuah petualangan kecil bagi si Bebek. Dulu waktu sekolah dan kuliah dia pernah beberapa kali pergi ke Vihara ini. Kegiatan Brahmacari juga pernah Bebek ikuti waktu masih SMP. Tapi Bebek tidak terlalu menyadari kalau ternyata kegiatan ini diadakan setiap tahun dengan tanggal yang sama. Walau bukan pertama kali pergi ke Lembang, tapi ini pertama kalinya Bebek pergi sendirian (bukan dengan rombongan tour) dan tidak naik bis bersama-sama, tapi naik angkutan umum. Bebek sama sekali tidak tahu bagaimana caranya sampai ke sana. Bebek hanya tahu, kalau mau ke Bandung, bisa naik travel Cipaganti, Bebek mulai dengan langkah pertama. Pergi ke travel Cipaganti terdekat, tanya harga tiket dan waktu keberangkatan (harga tiket 70 ribu) dan olala, Bebek lupa kalau dia harus berangkat tanggal 25 Desember (= Natal = libur = lebih banyak orang yang mau pergi ke Bandung), dan dia baru booking tanggal 24 Desember, yup, jadwal travel Cipaganti penuh semua, yang ada seat hanya jam 5 pagi. Huhuhu... Bebek tidak tahu lagi bagaimana caranya sampai ke Bandung selain dengan travel Cipaganti ini. Daftar ulang kegiatan Brahmacari jam 3 sore, jadi Bebek sebenarnya bisa berangkat lebih siang. Tapi karena tidak tahu jalan lain, ya, terpaksa Bebek booking travel jam 5. Keesokan harinya, Bebek dengan semangat 45 bangun pagi-pagi, siap dengan buku catatan (dengan niat mau tanya-tanya orang travel bagaimana cara ke Lembang dari Bandung). Minum susu sambil jalan dan ternyata, ugh, angkutan umum dari tempat tinggal Bebek menuju travel Cipaganti tidak ada sangat jarang kalau pagi-pagi (masih jam 4:20). Bebek nunggu dan nunggu sampai jam 4:50, ugh, firasat buruk, pasti telat deh, sedikit berharap travelnya suka ngaret, ternyata Bebek telat 10 menit, mobil travel sudah berangkat dan petugas travel agak jutek (mungkin karena masih subuh dan dia mengantuk atau karena dia mengira Bebek adalah salah satu orang yang memang hobi telat), jadwal untuk keberangkatan jam selanjutnya sudah di-booking semua, Bebek hanya bisa berharap kalau orang yang sudah booking itu batal berangkat. Bebek tanya sang petugas, bagaimana cara ke Bandung selain dengan Cipaganti. Jawaban dia: "tidak ada, hanya ada Cipaganti saja" (Bebek dibohongi). Sambil berharap ada seat kosong dikeberangkatan jam 6 pagi, Bebek browsing cari rencana cadangan kalau-kalau tidak dapat seat jam 6, aiiih, ternyata ada X-trans, tapi Bebek tidak tahu di mana tempatnya (setelah pulang Bebek baru tahu kalau ternyata tempat X-trans lebih dekat dari tempat Bebek daripada Cipaganti). Ya, tapi  ternyata ada rombongan (5 orang) yang batal berangkat, jadi mobil travel yang Bebek naiki hanya ada 2 orang penumpang lainnya. Dan Bebek dapat tempat di samping Bapak sopir yang super baik. Sambil makan roti sarapan, Bebek tanya-tanya bagaimana cara pergi ke Lembang dari Bandung. Sopirnya jelaskan cara ke Lembang dengan detail, warna angkot, ongkosnya berapa, turunnya di mana. Namanya siapa ya, ehmm… kalau tidak salah Bpk Sana. Agak lupa. (Semoga dia selalu menemukan jalan keluar dari setiap masalah yang dihadapinya. Seperti dia membantuku menemukan jalan menuju Vipassana.) 

Bebek berangkat naik Cipaganti jam 6.00, dari Cipaganti WTC Serpong turun di Jl. Cipaganti, terus naik angkot jurusan Kalapa – Ledeng (warna angkot hijau dengan strip biru muda), turun di Jl. Setiabudi (sebelum UPI), naik angkot menuju Lembang (warna kuning muda kecoklatan), turun di pertigaan dekat rumah stroberi, dari pertigaan naik angkot warna hijau kekuningan sampai Vipassana graha, kira-kira jam 10 pagi sudah sampai Vipassana Graha, cuma 4 jam lebih perjalanan.  


Dalam latihan meditasi ini peserta juga diharuskan melakukan atthasila. Atthasila adalah sebuah latihan bagi seorang upasaka/upasika (sebutan bagi penganut agama Buddha) dalam bertekad melatih diri menghindari: 

  1. Pembunuhan makhluk hidup 
  2. Pengambilan barang yang tidak diberikan
  3. Perbuatan tidak suci
  4. Ucapan tidak benar
  5. Minuman memabukkan yang menyebabkan lemahnya kesadaran
  6. Makan makanan setelah tengah hari
  7. Menari, menyanyi, bermain musik dan pergi melihat pertunjukkan; memakai, berhias dengan bebungaan, wewangian dan kosmetik dengan tujuan untuk mempercantik tubuh
  8. Penggunaan tempat tidur dan tempat duduk yang tinggi dan mewah. 

Yup. 8 hal tersebut sedapat mungkin dihindari. Jadi selama 8 hari Bebek lebih memperhatikan langkah kaki saat berjalan, sebisa mungkin berbagi jalanan dengan para semut dan serangga-serangga kecil, untuk menghindari pembunuhan yang disengaja. Bebek sebisa mungkin tidak mencuri atau memakai apapun tanpa seizin pemiliknya. Bebek sebisa mungkin tidak bersentuhan dengan laki-laki, bahkan tidak memberikan sesuatu kepada laki-laki secara tangan-ke-tangan. Bebek juga berusaha hanya berbicara seperlunya saja, hal ini tidak terlalu sulit bagi Bebek karena memang tidak ada seorang peserta pun yang Bebek kenal pada awalnya. Yang kelima adalah tidak boleh minum alkohol (termasuk juga memakai narkoba sepertinya). Lalu Bebek juga hanya makan dua kali sehari antara jam 6 pagi - jam 12 siang (makan pagi jam 8, makan siang jam 11), makanan sudah disiapkan oleh panitia tentu saja. Yang ke 7  adalah tidak memakai kosmetik, ugh, karena di Lembang suhu udara lebih dingin daripada Tangerang, dan Bebek tidak memakai pelembab malam selama 8 hari kulit muka Bebek mulai kering dan mengelupas, huhuhuhu... sampai-sampai Bebek sebisa mungkin tidak bercermin, supaya tidak seram melihat wajahnya sendiri. Hahahahaha..... Terakhir yang ke 8 adalah tidak tidur di kasur yang mewah, panitia memang hanya menyediakan kasur matras untuk setiap peserta. 


Oh ya, sebagai tambahan kami juga menitipkan ponsel kepada panitia (walau ada juga dari peserta yang tidak mau menitipkan blackberry-nya, dan sempat-sempatnya update status FB). Ya begitulah, karena ini memang pelatihan untuk diri sendiri, bagi mereka yang memang tidak sungguh-sungguh tidak ada sanksi juga sebenarnya. Bebek sendiri berusaha sebisa mungkin melaksanakan semuanya dengan sungguh-sungguh. Hei, kapan lagi ada kesempatan mematikan ponsel, menjauhkan diri dari Facebook, chatting, tidak mendengarkan hingar bingar musik, film, tidak memikirkan pekerjaan, tidak perlu memikirkan banyak hal yang sebenarnya hanya menambah beban. Jadi, selama kegiatan ini hanya ada Bebek dan pikiran Bebek. Kesempatan menenangkan diri yang sangat bagus. 8 hari.


Kegiatan meditasinya cukup padat. Kegiatan peserta dimulai sejak pukul 5:00 dan baru kembali tidur pukul 22:00 (walau kadang lebih malam, dan pada malam tahun baru malah sampai pukul 1:00). Sebagian besar kegiatannya memang hanya meditasi, mendengarkan ceramah, baca paritta, makan, mandi, tidur. Para bhante yang membimbing kegiatan meditasi kali ini adalah: 
  1. YM. Bhante Wongsin Labhiko Mahathera
  2. YM. Bhante Boonsuk Sukhapunno Mahathera
  3. YM. Bhante Maha Wichein Mahathera
  4. YM. Bhante Weerasin Khantiko Thera
  5. YM. Bhante Kamsai Sumano Thera
  6. YM. Bhante Mahawirat Khemacari Thera
  7. YM. Bhante Subin Goshito Thera
  8. YM. Bhante Aggadipo Thera
  9. YM. Bhante Ton Dhammadhiro
  10. YM. Bhante Thitasaddho
  11. YM. Bhante Cakkhavaro
Bebek kurang baik dalam hal meditasi, karena memang sudah lama tidak melakukannya secara rutin. Huhuhu... kesemutan adalah hambatan terbesar Bebek, tapi pada hari terakhir latihan si Bebek berhasil meditasi selama 1 jam penuh tanpa menggerakkan kaki. Oh ya, di sini Bebek berkenalan dengan "Little Angel" yang uiiiih super hebat dalam bermeditasi, selama duduk dia bisa tidak bergerak selama 3 jam. Hahaha, Bebek bisa satu jam saja rasanya sudah senang. 


Rasanya kegiatan meditasi dan mengheningkan diri ini sangat sangat berguna bagi Bebek pada saat itu. Bebek yang waktu itu merasa sedang down dan entah kenapa merasa tidak puas dengan apapun yang Bebek lakukan. Mendengarkan ceramah Bhante yang entah kenapa mengena sekali untuk banyak permasalahan yang sedang Bebek pikirkan jawabannya saat itu rasanya sangat menyegarkan sekaligus menusuk (sebenarnya Little Angel bilang, materi ceramah Bhante-nya sama dengan tahun lalu, hahaha...). Atau mungkin juga karena faktor "melepas beban" yang rasanya menyegarkan. Tahu bahwa hari ini tidak ada pekerjaan, tidak ada kemarahan, tidak ada ekspektasi yang berlebihan, tidak menunggu chat dengan seseorang, tidak ada kekecewaan. Hanya perlu duduk, diam, memperhatikan nafas yang masuk dan keluar dan rasanya tenang (kalau tidak sedang kesemutan, hahaha...). 


Setelah menjalani latihan meditasi, Bebek harus berpikir bagaimana caranya pulang ke Tangerang. Hehehe, karena ponsel Bebek terlanjur diserahkan ke panitia sebelum Bebek booking travel, lagi-lagi Bebek harus dag-dig-dug karena tanggal pulang = tanggal 2 Januari = sehari setelah tahun baru = banyak orang yang juga kembali dari merayakan tahun baru di Bandung, hahahahaa..., lagi-lagi Bebek hampir tidak dapat seat. Travel Cipaganti penuh, Bebek jalan kaki di Jl Cihampelas mencari travel lain, akhirnya pulang dengan X-trans jam 17:00. Perjalanan pulang sangat macet, baru berhasil sampai tempat Bebek jam 10 malam. 


Yang paling membuat Bebek terkesan dalam petualangan kali ini adalah moment saat perjalanan pergi. Bebek punya tujuan, tapi tidak tahu bagaimana caranya mencapai tujuan tersebut, tapi tahap demi tahap, langkah demi langkah membuat tujuan Bebek semakin jelas, bantuan dari orang-orang yang Bebek temui (sopir dan para penumpang angkot) yang dengan ramah mau menunjukkan jalan untuk Bebek. Bebek jadi berpikir, mungkin selama ini si Bebek tidak mencapai apapun dalam hidupnya karena dia sendiri tidak punya tujuan. Tidak tahu dia mau melangkah ke mana. Makanya dia tidak sampai ke mana pun. Akan lebih mudah kalau si Bebek tahu mau ke mana, misalkan dia mau mencapai A, maka dia akan melakukan usaha-usaha dan tindakan-tindakan yang akan membantunya mencapai A. Ya, kita perlu menetapkan apa yang sungguh-sungguh ingin kita capai, perlu tujuan. Kalau pun akhirnya karena banyaknya hambatan kita tidak berhasil mencapai A tersebut, atau mungkin dalam perjalanan menuju A malah mencapai B atau C, setidaknya kita sudah melakukan usaha dan kita mendapatkan sesuatu dalam proses pencapaian A tersebut. Akan lebih baik lagi kalau kita juga bisa menikmati perjalanan mencapai A tersebut. Bukan sekedar hasil, proses menuju ke sesuatu kadang malah lebih menyenangkan, lebih memacu semangat daripada moment saat kita sudah sampai tujuan. Ya, ini salah satu hal yang membuat petualangan kecil Bebek berkesan. Ehmm... satu lagi, perjalanan kali ini juga semacam "pembuktian diri" bahwa Bebek bisa melakukan sesuatu untuk dirinya sendiri dan berhasil. Karena Bebek mengalami banyak kegagalan akhir-akhir ini ('kegagalan' dalam banyak arti). Sehingga moment ini bisa menjadi titik balik dalam kehidupan Bebek, perubahan arah menjadi uptrend (semoga).


Sebenarnya ada banyak hal lain yang Bebek rasakan dalam pelatihan meditasi kali ini yang belum bisa Bebek ceritakan, karena keterbatasan daya ingat. Hahahahaha.... 




Waktu Latihan


Bebek di hari terakhir pelatihan meditasi, difoto oleh Little Angel

No comments:

Post a Comment