Thursday, January 3, 2013

After Awhile

After awhile you learn the subtle difference between holding a hand and chaining a soul,
And you learn that love doesn't mean leaning and company doesn't mean security,
And you begin to learn that kisses aren't contracts and presents aren't promises,
And you begin to accept your defeats with you head up and your eyes open, with the grace of an adult, not the grief of a child, 
And you learn to build all your roads on today because tomorrow's ground is to uncertain for plans.
After awhile you learn that even sunshine burns if you get to much
So plant your own garden and decorate your own soul, instead of waiting for someone to bring you flowers. 
And you learn that you really can endure...
That you really are strong
And you really do have worth
~Veronica A. Shoffstall


A 2nd helping of Chicken Soup for the Soul

Wednesday, August 22, 2012

Apakah kau percaya cinta?

Setelah sekian lama tidak mengotori blog ini dengan keluhan dan pemikiran tidak jelas, akhirnya.... saya kembali.

Topik malam ini, atau tepatnya dini hari ini, (karena masih dalam masa libur Idul Fitri, boleh dong saya begadang memanfaatkannya dengan menjadi wanita malam), topik kali ini adalah masalah cinta (lagi???) Xixixixixi....

Kurang lebih satu jam yang lalu, saya baru saja berkata dengan keyakinan yang dibuat-buat, tapi tetap dengan tatapan mata yang lurus ke lawan bicara saya yang tidak percaya dengan cinta, "saya percaya". Arrrghhh, untuk pertama kalinya, benar-benar pertama kalinya saya sanggup berkata dengan tegas, "saya percaya bahwa cinta itu ada". Sebelumnya selalu ragu-ragu antara mau percaya atau tidak.

Oh ya, kata "cinta" yang saya maksud di sini mengacu kepada definisi "cinta antara laki-laki dan perempuan, cinta yang egois, cinta yang mengharapkan kembali". Jadi, untuk penekanan, saya selalu percaya dengan keberadaan cinta yang universal,cinta yang jauh dari kata egois, cinta kepada semua makhluk, semacam cinta Ibu kepada anaknya. Tapi sebaliknya, saya selalu ragu dengan keberadaan cinta antara lawan jenis, cinta dalam pernikahan, cinta yang pamrih. Walaupun, jauh di dalam hati kecil saya, ada keinginan untuk percaya.

Kembali ke pernyataan awal saya di dini hari yang indah ini. Awal saya mengucapkannya,memang hanya karena saya tidak mau kalah dalam perbicaraan. Hahahaha, sudah sifat yang sulit sekali diubah, saya cenderung tidak mau kalau kalau dalam berbicara (untuk topik tertentu). Saya kesal dengan cara lawan bicara saya mengungkapkan ketidakpercayaannya kepada cinta, dengan gaya mencemooh mereka yang percaya kepada cinta dan dengan maksud untuk meremehkan pernikahan. Karena kesal dengan pernyataannya, saya hanya ingin memberikan perlawanan untuk menutup mulutnya. Setelah saya menyatakan kepercayaan saya, dengan demikian saya menyatakan "kita tidak satu kubu dalam masalah ini", dia membalas dengan: "terus, sudah dapat?". Jleb! Wkakakakaka, rasanya perempuan yang bahkan tidak sanggup mempertahankan laki-laki yang disukainya tidak pantas mengucapkan percaya dengan kata cinta ya.

Tapi, justru setelah mengucapkannya, saya baru merasa saya mengucapkan kejujuran. Kalau biasanya saya selalu bilang tidak percaya dengan cinta, rasanya pada saat itu, saya hanya sedang mengungkapkan ketakutan diri sendiri. Bagaimana kalau saya percaya dan saya tidak pernah menemukan cinta saya? Bagaimana kalau saya mencintai dan tidak dibalas dengan dicintai pula? Ketakutan dan kekhawatiran semacam itu membuat saya enggan untuk mengungkapkan keinginan saya untuk percaya. Bagaimanapun saya hanya manusia biasa, saya sering kali bersikap munafik.

Untuk mendukung pernyataan "percaya cinta" tadi saya berusaha menyusun dalam otak kecil saya, "cinta yang bagaimana yang saya percaya?" Saya mulai dengan kalimat umum "di dunia ini tidak ada yang kekal", ya memang, manusia berubah, perasaan juga berubah, dalam situasi ketidakkekalan ini, bagaimana mungkin ada yang namanya cinta? Kalau hari ini tergila-gila, besok bisa saja merasa bosan, kemudian perasaan hangat dan berdebar-debar itu hilang, bukankah dengan demikian cinta itu memang tidak ada? Sebagai manusia kadang kita tidak selalu cocok dengan karakter orang-orang di sekeliling kita, bagaimana mungkin menerima satu orang dengan segala kelemahan dan kelebihannya untuk seumur hidup? Pasti ada saatnya kita bosan dan muak dengan orang tersebutkan? Apalagi kalau tinggal satu rumah. Pertengkaran pasti tidak terelakkan.

Tapi, hanya karena saya tidak pernah merasakannya, bukan berarti "sesuatu itu tidak ada", saya berpikir dengan sederhana, "hanya karena saya tidak pernah merasakan menjadi seorang milyarder, bukan berarti saya bisa mengatakan di dunia ini tidak ada milyarder". Karena kenyataanya, dunia begitu luas, kehidupan manusia beraneka ragam, nasib setiap manusia berbeda sesuai dengan perbuatannya. Kalau begitu, siapakah saya, yang berhak mengatakan, di dunia ini tidak ada cinta? Pemikiran ini, walau terkesan dipaksakan, tapi cukup membuat diri saya sendiri puas. Pasti ada. Saya percaya di dunia ini ada laki-laki dan perempuan yang saling mencintai dengan seimbang.

Memang yang lebih terlihat adalah pasangan-pasangan yang saling mengeluh, pasangan-pasangan yang berselingkuh atau diselingkuhi, pasangan-pasangan yang bercerai, pasangan yang 'cape ati' dengan pasangannya. Saya rasa, salah satu sebabnya juga karena, biasanya kita lebih mengingat penderitaan orang lain, misalnya ada orang curhat tentang pasangannya yang selingkuh, manusia cenderung mengingat kemalangan orang tersebut, kemudian menceritakannya kembali berulang-ulang, sehingga semua orang tahu, tapi pada saat seseorang curhat tentang betapa bahagianya dia bisa menikah dengan seseorang, cerita terhenti di tangan pertama atau tangan ke dua, tidak diceritakan berulang-ulang sampai seluruh kampung tahu. Cerita kebahagiaan tidak cukup menarik untuk dijadikan bahan obrolan, kalau pun diceritakan, paling hanya diulang 1-2 kali.

Lalu, kalaupun ada kisah cinta yang diceritakan berulang-ulang, itu pun harus kisah cinta yang "wah", yang saking "wah"-nya terkesan sangat tidak realistis. Tidak semua orang bisa menjadi cinderela, atau menjadi Romeo-Juliet atau menjadi Edward-Bella. Tidak semua orang bisa jatuh cinta, selalu saling memahami, tanpa tergoda untuk tidak setia, dan hidup bahagia selamanya. Cinta yang realistis yang saya percaya bukanlah cinta antara si miskin dengan si kaya, bukan cinta laki-laki kepada perempuan yang diselamatkannya dalam cerita superhero, kemudian berbahagia selamanya, bukan pula cinta yang harus menghadapi maut sebagai cobaan, maaf deh, saya lebih suka hidup yang damai dan tenang, bukan perang antar keluarga atau perang vampir. :D

Saya juga tidak percaya cinta pada pandangan pertama, saya bahkan tidak percaya jika ada pasangan yang berpacaran 1-2 tahun, kemudian mereka mengklaim saling mencintai. Tapi saya percaya cinta bisa tumbuh dan menjadi semakin mantap seiring dengan berjalannya waktu. Cinta pada pandangan pertama hanya nafsu, tidak lebih. Tapi kalau saya melihat ada suami istri yang masih bersama sampai kakek-nenek dan tidak saling membenci, maka saya percaya mereka saling mencintai. Kalau suami-istri bertahan satu sama lain, bertahan dengan keegoisan masing-masing pihak, tetap mempertahankan kebersamaan setelah pertengkaran karena sama-sama merasa benar sendiri, tapi tetap berusaha memaafkan pasangannya dan beberapa kali harus menelan ego-nya agar tetap bertahan bersama, karena berpisah dengan pasangannya jauh lebih berat daripada merendahkan diri, nah inilah cinta yang saya percaya. Bukan cinta di negeri dongeng.

Sampai saat ini, saya belum pernah mencintai seorang laki-laki, juga belum pernah dicintai. Rasanya masih terlalu dini bagi saya untuk berkata cinta. Tapi semoga, saya akan menemukan seseorang yang akan bertahan melewati 50 tahun selanjutnya bersama saya. Saling menyemangati, saling bertengkar, saling menelan harga diri,saling menyakiti dan berusaha saling memaafkan, dan saling berusaha menahan godaan. Walau ada banyak laki-laki dan perempuan lain yang jauh lebih baik daripada saya dan dirinya, tapi berusaha saling setia. Kalau saya menemukan laki-laki semacam ini, setelah 50 tahun kebersamaan kami, barulah saya bisa mengatakan "kami saling mencintai".

Beruntunglah mereka yang pernah merasa dicintai dan mencintai. <3

Friday, July 27, 2012

人海中遇見你 Renhai zhong yujian ni



那些年,我們一起追的女孩 主题曲 nà xiē nián, wǒmen yìqǐ zhuī de nǚhái (Gadis yang kita kejar di tahun-tahun itu) zhǔtíqǔ  
Ost You’re the apple of my eyes

人海中遇見你             (演唱:林育群)
Rénhǎi zhōng yùjiàn nǐ              (yǎnchàng: Lín Yùqún)

你的愛值得信賴                你的心靠在身邊
Nǐ de ài zhíde xìnlài                            nǐ de xīn kào zài shēnbian
Cintamu berharga untuk dipercaya     hatimu bersandar di sisi

只要你在我就有許多夢想
Zhǐyào nǐ zài wǒ jiù yǒu xǔduō mèngxiǎng
Asalkan ada kau, aku memiliki banyak mimpi

只要你在我就有更多力量
zhǐyào nǐ zài wǒ jiù yǒu gèng duō lìliang
asalkan ada kau, aku memiliki lebih banyak kekuatan

***
親愛的我多麼幸運             人海中能夠遇見你
Qīn’ài de wǒ duōme xìngyùn               rénhǎi zhōng nénggòu yùjiàn nǐ
Sayang, betapa beruntungnya aku       dapat menemukanmu di antara banyak orang

親愛的我多麼盼望              就從這一刻起和你分享所有感覺
Qīn’ài de wǒ duōme pànwàng              jiù cóng zhè yíkè qǐ hé nǐ fēnxiǎng suǒyǒu gǎnjué
Sayang, betapa aku berharap             mulai saat ini dapat berbagi semua perasaan denganmu
 
親愛的我多麼幸運              人海中能夠遇見你
Qīn’ài de wǒ duōme xìngyùn                rénhǎi zhōng nénggòu yùjiàn nǐ
Sayang, betapa beruntungnya aku        dapat menemukanmu di antara banyak orang

親愛的我多麼盼望              就從這一刻起和你分享真心的感覺
Qīn’ài de wǒ duōme pànwàng              jiù cóng zhè yíkè qǐ hé nǐ fēnxiǎng zhēnxīn  de gǎnjué
Sayang, betapa aku berharap             mulai saat ini dapat berbagi perasaan yang tulus denganmu

你的愛沒有保留
Nǐ de ài méiyǒu bǎoliú
Jangan simpan cintamu

你的心獻給了我
nǐ de xīn xiàn gěi le wǒ
berikanlah hatimu kepadaku

只要你在我就有更多理想
zhǐyào nǐ zài wǒ jiù yǒu gèng duō lǐxiǎng
asalkan ada kau, aku memiliki lebih banyak cita-cita

與你同在就好像擁抱天堂
Yǔ nǐ tóng zài jiù hǎoxiàng yōngbào tiāntáng
Bersama denganmu seperti merangkul surga


**      親愛的我多麼幸運              人海中能夠遇見你
Qīn’ài de wǒ duōme xìngyùn                 rénhǎi zhōng nénggòu yùjiàn nǐ
Sayang, betapa beruntungnya aku         dapat menemukanmu di antara banyak orang

親愛的我多麼盼望    
Qīn’ài de wǒ duōme pànwàng
Sayang, betapa aku berharap

每一天在這裡永遠永遠有家的感覺
Měi yì tiān zài zhèli yǒngyuǎn yǒngyuǎn yǒu jiā de gǎnjué
Setiap hari ada perasaan kekeluargaan di sini selamanya

Back to **